Tips Mengumpulkan & Menyusun Bahan Presentasi

Bahan presentasi merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menyampaikan presentasi di depan umum. Pemilihan bahan tidak boleh sesuka hati karena seorang penyaji harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti audiens dan durasi presentasi.

Jika materi yang terkumpul cukup banyak, Anda harus memilah mana yang perlu dimasukkan dan mana yang tidak relevan. Agar memudahkan dalam menyusun bahan, tips pada penjelasan berikut sangat berguna untuk diterapkan.

Tips Mengumpulkan & Menyusun Bahan Presentasi

Ketika mempersiapkan bahan untuk presentasi, terdapat dua langkah awal yang sangat menentukan yakni brainstorming dan mind mapping. Kedua tahap tersebut memudahkan Anda untuk membuat kerangka presentasi yang nantinya disusun dalam rangkaian slide.

Lebih detailnya, berikut tips yang bisa Anda ikuti:

  1. Awali dengan Brainstorming

Brainstorming merupakan tips menyiapkan bahan presentasi yang efektif untuk dicoba. Sederhananya, cara melakukan brainstorming adalah dengan mencatat semua ide yang dipunyai tanpa diseleksi terlebih dahulu.

Pokoknya, biarkan pikiran Anda mengalir sehingga menghasilkan banyak gagasan yang nantinya akan disampaikan dalam presentasi. Dalam tahap brainstorming, gunakanlah papan tulis atau kertas lebar untuk menuliskan poin-poin sebagai materi presentasi.

Sebagai contoh, Anda akan menjadi penyaji materi di presentasi penerjemahan. Maka, keluarkan sebanyak mungkin gagasan yang relevan dengan penerjemahan seperti definisi, konsep dasar teori dasar, teknik, strategi, langkah-langkah, contoh dan prospek kerja. 

Dalam tahap ini, belum waktunya Anda memilah. Maka dari itu, semakin panjang dan detail gagasan yang keluar, maka semakin bagus. Asalkan, jangan sampai melenceng dari tema besar presentasi. 

  1. Buatlah Mind Map

Setelah merampungkan brainstorming, saatnya lanjut ke tahap berikut yakni mind mapping. Sekilas, antara brainstorming dan mind mapping memiliki kesamaan, namun kenyataannya berbeda. Mind mapping lebih terstruktur dibandingkan brainstorming.

Langkah awal dalam pembuatan mind map atau peta pikiran adalah dengan memilah ide yang sudah dicatat ketika brainstorming. Cobalah untuk mencermati tiap gagasan kemudian kelompokkan berdasarkan kategori tertentu.

Sebagai contoh, tema presentasi adalah penyusunan karya ilmiah. Maka, kategori yang bisa dibuat yakni “tahap persiapan”, “konsep penyusunan karya ilmiah”, “prosedur penelitian” dan “tantangan seorang peneliti”.

Pengelompokkan tersebut memudahkan Anda untuk memilih materi yang akan disajikan. Selanjutnya, buatlah peta pikiran yang diawali dari topik utama lalu diteruskan dengan poin-poin penting terkait topik tersebut.

Mind mapping sangat berguna, terutama jika Anda adalah bertipe visual dalam belajar. Sebab, peta pikiran bisa dibuat dalam bentuk gambar tertentu dan diwarnai sehingga terlihat menarik. 

  1. Kumpulkan Referensi yang Relevan

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan referensi dari berbagai sumber. Anda harus kaya akan sumber untuk menyusun bahan presentasi yang berkualitas. Sumber yang banyak dapat menguatkan satu sama lain maupun melengkapi kekurangan yang ada pada suatu sumber.

Namun, referensi yang Anda gunakan harus relevan dengan topik presentasi yang diangkat. Jenis sumber untuk materi presentasi dapat berasal dari buku, makalah, penelitian terbaru dan hasil wawancara.

Berita yang ada disiarkan oleh televisi atau dimuat dalam koran juga bisa dijadikan referensi. Lebih cocok jika dimanfaatkan sebagai bahan contoh atau analogi agar materi yang disampaikan lebih mengena.

Sebab, berita televisi atau koran selalu up-to-date sehingga menarik bagi para audiens dibandingkan isu-isu yang lama. Presentasi Anda pun akan tidak membosankan. 

  1. Cari Materi Alternatif

Jangan hanya puas dengan materi utama, Anda perlu mengumpulkan materi alternatif untuk mengantisipasi kondisi yang tidak disangka.

Kondisi yang dimaksud seperti durasi presentasi yang ternyata ditambah, perlu bahan tambahan untuk diskusi dengan audiens atau perlu memasukkan hal baru untuk mencairkan suasana atau menaikkan semangat audiens.

Anda bisa menganggap materi alternatif sebagai amunisi rahasia yang digunakan di saat-saat genting. Dengan begitu, tidak akan terjadi kehabisan kata-kata, kekurangan data untuk mendukung statement maupun kekurangan ide untuk menjaga perhatian audiens. 

  1. Sesuaikan Materi dengan Kemampuan Diri

Anda pasti menginginkan presentasi yang sukses, bukan? Kalau begitu, jangan sampai memaksakan diri untuk membawakan materi yang di luar kemampuan sekalipun masih berkaitan dengan bidang Anda.

Jadilah rendah hati dengan menyadari kapasitas diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menentukan mana materi yang terasa terlalu kompleks dan mana materi yang masih dalam jangkauan.

Menggunakan referensi yang mudah Anda pahami dan pelajari akan berpengaruh besar pada keberhasilan ketika presentasi nantinya.  

  1. Rencanakan Waktu dan Susun Slide Presentasi

Hal yang tidak kalah penting adalah menyesuaikan bahan presentasi dengan durasi waktu. Pada presentasi singkat, referensi yang digunakan sebaiknya jangan terlalu banyak agar menghemat waktu.

Fokuskan saja ke bahan-bahan yang mendukung poin-poin utama yang akan disampaikan. Sebab dalam presentasi singkat, jumlah slide yang dibutuhkan hanya sekitar 1 hingga 10. Anda tidak perlu memasukkan teks panjang dan gambar yang membutuhkan penjelasan detail dari Anda.

Sedangkan untuk presentasi panjang, penggunaan referensi dalam jumlah lebih banyak bukanlah masalah. Slide pun dapat dibuat lebih panjang dengan isi yang lebih kompleks. Anda bisa memasukkan beberapa gagasan yang memiliki sub-poin masing-masing.  

  1. Lakukan Evaluasi Materi

Langkah terakhir dalam penyusunan bahan presentasi adalah melakukan evaluasi. Setelah slide tersusun rapi, jangan dulu puas dengan hasil kerja tersebut. Cobalah cek ulang seluruh slide, mulai dari materi yang ditampilkan, penggunaan gambar atau grafik, urutan dan desain.

Cobalah untuk berlatih presentasi dalam durasi waktu yang direncanakan. Tujuannya untuk mengetahui apakah bahan yang digunakan cocok dengan waktu yang disediakan untuk presentasi. Jika ternyata kurang, maka perkaya lagi informasi yang Anda berikan.

Jika ternyata melebihi batasan waktu, maka evaluasi kembali untuk menentukan materi mana yang harus dikurangi atau dihilangkan. Pengecekan ulang memang penting untuk menyempurnakan presentasi Anda.

Apakah sudah semakin siap untuk mengumpulkan sekaligus menyusun bahan presentasi? Anda hanya perlu fokus dan mengenali apa yang perlu disajikan dalam presentasi. Gunakanlah teknik brainstorming dan mind mapping sebagai langkah awal agar mempermudah tahap berikutnya.