Pentingnya Bahasa Tubuh yang Tepat saat Presentasi

Kemampuan berbicara selama presentasi memang sangat penting. Namun, bahasa tubuh saat presentasi terkadang lebih kuat dibandingkan kata-kata yang Anda produksi. Body language bisa dijadikan amunisi tambahan untuk menjadikan presentasi secara tatap muka maupun virtual sukses.

Pentingnya Bahasa Tubuh saat Presentasi

Bahasa tubuh adalah gerakan tubuh yang dilakukan oleh seseorang tanpa sadar dan tanpa rekayasa. Gerakan tersebut tidak bisa dikontrol karena muncul dengan sendirinya selama berkomunikasi dengan orang lain.

Beberapa gerakan bisa terbaca oleh orang lain, seperti gerakan mata, tangan dan alis. Jika bahasa tubuh digunakan sesuai porsinya, maka bisa meningkatkan efektivitas pembicaraan dengan orang lain, termasuk dalam presentasi.

Lebih detailnya, berikut 5 manfaat gerakan tubuh saat presentasi:

  1. Memperjelas dan Memperkuat Kata-Kata

Presentasi yang efektif dapat diwujudkan dengan penyampaian yang tertata dan pemilihan kata yang tepat. Sedangkan booster yang direkomendasikan adalah bahasa tubuh.

Ada formula mujarab untuk presentasi yang disingkat dengan NODS (Neutral, Open, Defined and Strong). Neutral yakni sikap sempurna sebelum berbicara yang menandakan presenter siap melakukan gestur maupun gerakan saat berbicara (open).

Selain itu, presenter juga siap memproduksi kata-kata tertentu (defined) dan membuat maknanya lebih mengena bagi para audiens (strong).

  1. Mencerminkan Perasaan

Selanjutnya, bahasa tubuh saat presentasi sangat penting karena berperan sebagai cerminan perasaan penyaji materi. Jika Anda merasa semangat dan senang selama berbicara di depan umum, maka gerak tubuh akan mencerminkan perasaan tersebut sehingga terlihat oleh audiens.

Maka dari itu, menghayati setiap kalimat yang diproduksi selama presentasi diperlukan agar pesan dapat tersampaikan lebih maksimal kepada para peserta.

  1. Membawakan Materi yang Mudah Dimengerti

Selama presentasi, komunikasi verbal umumnya diikuti dengan komunikasi nonverbal sebagai penguat. Gerakan tubuh dapat membantu orang lain untuk memahami maksud Anda lebih cepat.

Misalnya, gerakan mengangguk untuk menegaskan suatu informasi yang diucapkan atau merentangkan lengan untuk menunjukkan emosi yang kuat ketika mengucapkan kalimat tertentu.

  1. Membangun Komunikasi dengan Audiens

Bahasa tubuh saat presentasi merupakan cara yang efektif untuk membangun komunikasi yang intens dengan audiens. Menyajikan materi secara berapi-api memang boleh, namun lebih baik jika menyampaikan presentasi seperti sedang berbicara dengan teman Anda.

Salah satu contohnya adalah melihat ke arah mata audiens agar Anda semakin terhubung dengan mereka. Menampilkan gerakan tubuh yang natural juga perlu sehingga komunikasi antara Anda dengan audiens mengalir begitu saja.

  1. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Kendala yang kerap dialami oleh penyaji materi adalah kurang percaya diri sehingga takut, gugup dan tidak fokus. Cara mudah untuk mengatasinya yakni dengan tersenyum sebelum memulai presentasi.

Senyum merupakan bahasa tubuh yang sederhana, namun memiliki dampak yang besar. Bagi Anda, senyum dapat memberikan efek menenangkan dan melegakan. Sedangkan bagi audiens, senyum membuat mereka merasa dihargai dan nyaman.

Bahasa Tubuh yang Tepat saat Presentasi

Setelah menyadari pentingnya gerakan tubuh ketika presentasi, lalu gerakan seperti apa yang efektif dilakukan? Berikut tipsnya untuk Anda:

  1. Kontak Mata

Perlu diketahui bahwa kontak mata adalah bahasa tubuh dasar yang harus dikuasai selama presentasi. Kontak mata bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan kepercayaan.

Jika jumlah peserta sedikit, maka buatlah kontak mata satu per satu dengan mereka secara bergantian. Jika jumlah pesertanya banyak, maka buatlah kontak mata secara acak, namun menyeluruh misalnya peserta di sisi kanan, tengah, kiri, depan dan belakang.

Bagaimana dengan presentasi virtual? Karena tidak bisa bertatapan langsung, maka cukup sejajarkan pandangan Anda dengan lensa kamera.

Metode segitiga juga bisa diterapkan. Polanya yakni diawali dengan melihat ke arah peserta kemudian berpindah ke kamera lalu ke arah peserta lain. 

  1. Ekspresi Wajah

Bahasa tubuh saat presentasi yang kerap menentukan makna di balik kalimat yang terlontar adalah ekspresi wajah. Menggunakan ekspresi wajah yang tepat ketika mengutarakan sebuah kalimat akan mewujudkan komunikasi yang efektif.

Contohnya, Anda harus memunculkan ekspresi wajah yang terbuka seperti senyum. Wajah yang tersenyum bisa menandakan banyak hal mulai dari bahagia, empati hingga kehangatan. Respons dari audiens pun akan positif.

Namun, dalam mengekspresikan perasaan dan emosi, Anda harus menjadi diri sendiri agar ekspresinya natural, tanpa direkayasa.

Memancing ekspresi audiens juga boleh Anda coba selama presentasi agar lebih terhubung dengan mereka. Misalnya dengan melontarkan humor yang disampaikan dengan tepat sehingga bisa tertawa bersama audiens.

  1. Postur Tubuh

Bahasa tubuh tidak terbatas pada gerakan aktif tetapi juga posisi tubuh. Selama presentasi, ada kemungkinan Anda menyampaikan materi dengan duduk maupun berdiri. Baik duduk maupun berdiri, Anda perlu mempertahankan postur yang baik sehingga terlihat meyakinkan.

Ketika presentasi sambil duduk, maka pastikan jagalah punggung tetap tegak, posisikan kedua kaki rata di atas lantai, buat sudut 900 pada tekukan lutut dan arahkan pandangan ke depan. Jangan sekali-kali membungkukan badan dan merendahkan pandangan ke bawah.

Duduk tegak dan sempurna selama presentasi akan membantu Anda lebih fokus, berenergi dan percaya diri. Sedangkan duduk membungkuk akan membuat Anda terlihat malas, tidak bersemangat dan kurang meyakinkan sebagai seorang presenter. 

  1. Berdiri Tegak

Selanjutnya, berdiri tegak merupakan bagian dari bahasa tubuh saat presentasi yang perlu diperhatikan. Cara berdiri yang baik selama presentasi yakni dengan membuka kedua kaki selebar bahu dan menegakkan punggung.

Hindari menyilangkan kedua tangan di belakang dan memasukkan tangan ke dalam saku. Agar kepercayaan diri lebih meningkat dan perhatian audiens selalu terjaga, maka usahakan untuk berpindah tempat dengan berjalan santai. Hindari mondar-mandir dan berjalan terlalu cepat.

  1. Gestur Tangan

Gerakan tangan memiliki peranan penting dalam presentasi tatap muka maupun virtual. Usahakan untuk menggerakkan tangan yang dapat terlihat jelas oleh audiens. Presenter yang menggerakkan tangan dan bahu terlihat lebih menarik bagi para peserta.

Contoh gestur tangan ketika menjelaskan kasus A dan kasus B yakni dengan melakukan isyarat ke kiri sebagai tanda kasus A kemudian isyarat tangan beralih ke kanan sebagai tanda kasus B.

Bahasa tubuh saat presentasi yang dapat digunakan meliputi ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh dan gestur tangan. Selain meningkatkan kepercayaan diri, bahasa tubuh dapat memperkuat kata-kata sehingga pesan lebih mengena bagi para audiens.