Etika dalam Presentasi

Saat Anda diberi tanggung jawab sebagai penyaji materi, maka penting untuk memperhatikan etika yang berlaku. Etika dalam presentasi berguna untuk meminimalisir gangguan sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik tanpa ada kendala atau hal yang menyinggung audiens.   

Etika berkaitan dengan hal baik yang perlu dilakukan mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan presentasi. Menerapkan etika yang berlaku dapat menyempurnakan presentasi Anda. Audiens pun akan merasa dihargai sehingga bersedia kooperatif dan memberikan respons yang positif.

Apa Saja Etika dalam Presentasi?

Dalam presentasi, terdapat beberapa etika yang perlu diperhatikan. Adapun 8 di antaranya yang penting Anda ketahui termuat pada penjelasan di bawah ini:

  1. Menyiapkan Materi dan Slide Presentasi

Menyiapkan materi yang lengkap sesuai topik merupakan etika dalam presentasi yang penting untuk menunjukkan kredibilitas Anda sebagai seorang penyaji. Sebaiknya, gunakan beberapa referensi yang relevan agar materi lebih komprehensif.

Selain itu, pastikan untuk menguasai topik sehingga Anda mampu memilih mana informasi yang perlu disampaikan dan mana yang perlu dieliminasi. Penyampaian dari penyaji yang sudah menguasai materi pasti lebih meyakinkan dan membantu audiens cepat paham.

Saat materi sudah terkumpul, saatnya menyusun slide yang menarik bagi audiens. Slide yang menarik harus menampilkan kesan visual yang mengena, mudah dilihat dan menonjolkan isi materi. 

Penyajian informasi dalam slide dapat menggunakan full teks, gambar yang relevan, chart maupun kombinasi dari elemen tersebut. Sesuaikan banyaknya materi dan jumlah slide dengan durasi presentasi.

  1. Menyiapkan Media Tambahan

Media tambahan memang tidak wajib, namun kehadirannya dapat membuat materi yang disajikan lebih menarik. Jika Anda membutuhkan media tambahan seperti bantuan visual, maka persiapkan dengan baik sebelum presentasi.

Jenis media visual yang dimaksud dapat berupa video, film dokumenter, poster, peta, bagan maupun alat peraga lain yang terlihat oleh mata. Media visual berguna untuk memperjelas materi sehingga Anda bisa menghemat waktu karena tidak perlu menerangkan panjang lebar.

Apabila bantuan visual dihadirkan dalam presentasi, maka jangan memasukkan terlalu banyak teks pada slide. Cukup teks yang singkat karena audiens pasti lebih tertarik melihat media visual sambil mendengarkan penjelasan tambahan dari penyaji.

  1. Menggunakan Pakaian yang Rapi dan Sopan

Selanjutnya, etika dalam presentasi yakni menggunakan busana yang rapi dan sopan. Presentasi merupakan acara yang melibatkan banyak orang dan mengharuskan seorang penyaji untuk tampil di depan sebagai pusat perhatian.

Alasan itulah yang menyebabkan pentingnya untuk memperhatikan penampilan. Gunakanlah pakaian formal yang rapi dan sopan agar Anda terlihat meyakinkan sebagai penyaji materi. Selalu ingat bahwa apa yang Anda kenakan berpengaruh pada personal branding.

Menggunakan busana yang sepatutnya juga wujud dari menghargai audiens. Mereka pasti akan tersinggung dan merasa tidak dianggap jika seorang penyaji memakai pakaian seadanya yang terkesan semrawut.

  1. Mendatangi Tempat Presentasi Lebih Awal

Jika presentasi dijadwalkan pada pukul 09.00, maka datanglah ke lokasi setidaknya 15 menit lebih awal. Saat datang lebih awal, Anda memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan tenang dan cermat.

Misalnya, menghidupkan laptop, memastikan slide sudah rapi, memeriksa materi yang akan dibagikan, mengecek bantuan visual dan menyiapkan mental. Semisal ada sesuatu yang kurang pun, Anda bisa memperbaikinya tanpa terburu-buru. 

  1. Menjaga Vokal dan Intonasi saat Berbicara

Berbicara dengan jelas merupakan etika dalam presentasi yang wajib diperhatikan. Kalimat yang diproduksi oleh penyaji menjadi kekuatan utama agar isi materi dapat tersampaikan dengan baik. Maka dari itu, seorang penyaji harus melafalkan setiap kata dengan jelas.

Mengatur intonasi dalam berbicara juga tidak kalah penting. Intonasi berhubungan erat dengan pesan dalam sebuah kalimat. Anda harus mengetahui kapan harus menggunakan intonasi yang tegas, tinggi, rendah atau lirih.

Jangan sampai gugup selama presentasi karena berpengaruh pada tempo bicara. Jika Anda gugup, tempo bicara akan cenderung lebih cepat dan tidak terdengar jelas.

  1. Memperhatikan Bahasa Tubuh

Selain menyampaikan lewat kata-kata, presentasi ternyata juga membutuhkan penjelasan tanpa kata-kata. Media yang digunakan adalah anggota tubuh seperti tangan, kepala, mata, pundak dan bahkan kaki.

Bahasa tubuh dalam presentasi berguna untuk memperjelas materi dan memberikan penggambaran yang lebih mengena. Jenis bahasa tubuh yang digunakan meliputi kontak mata, gerakan tangan, ekspresi wajah, cara berjalan hingga postur tubuh.

Dengan menerapkan bahasa tubuh yang tepat, maka Anda dan audiens akan terhubung melalui komunikasi yang lebih efektif. Selain itu, penggunaan gestur tertentu dapat menghemat waktu karena audiens terbantu untuk cepat memahami maksud penyaji. 

  1. Menghindari Makan dan Minum

Sebagai penyaji materi, umumnya akan mendapatkan air mineral dan snack saat acara. Namun sebaiknya, sisihkan dulu kudapan tersebut atau disantap sebelum memulai presentasi.

Menghindari makan dan minum merupakan etika dalam presentasi yang terkesan sepele tetapi berpengaruh pada performa saat menjelaskan. Seorang penyaji materi dituntut untuk fokus dan siap berbicara kapanpun.

Sedangkan menyantap kudapan selama sesi penting berlangsung akan membuyarkan fokus dan membuat Anda tidak sepenuhnya siap ketika dipanggil untuk tampil. Apabila perlu minum, maka cukup air putih saja agar lebih nyaman.  

  1. Mendengarkan Audiens

Perlu disadari bahwa presentasi juga melibatkan para audiens. Walaupun Anda sebagai penyaji materi, bukan berarti menjadi satu-satunya yang mendominasi pembicaraan. Sebab, presentasi umumnya membuka sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan audiens untuk berbicara.

Ketika mereka mengajukan pertanyaan maupun saran, maka dengarkan dengan baik sampai selesai tanpa memotong perkataan. Tindakan tersebut merupakan wujud penghargaan kepada orang lain.

Selain itu, jangan lupa untuk mematikan mikrofon ketika Anda sedang tidak bicara. Biarkan audiens memberikan pertanyaan dengan tenang agar diskusi berjalan lancar. Jika sudah saatnya berbicara, barulah hidupkan kembali mikrofon Anda.  

Menerapkan etika dalam presentasi akan berdampak positif pada performa Anda sebagai seorang penyaji. Komunikasi antara Anda dengan audiens dapat berjalan lebih efektif. Mereka mampu memahami apa yang disampaikan dan Anda pun dapat memberikan materi sesuai topik dengan baik.