Pengertian, Jenis, Teknik, Fungsi Intonasi & Cara Mengatur Intonasi Suara Saat Presentasi

Tidak hanya berguna untuk sosialisasi dengan lingkungan saja, kemampuan komunikasi yang baik juga membuat seseorang bisa berbicara lebih baik di depan umum. Ketika berbicara, terdapat istilah yang disebut intonasi. Biasanya, orang lebih mengenal istilah ini dalam teknik olah vokal menyanyi.

Selain menyanyi, secara umum intonasi juga dilakukan ketika berbicara. Saat presentasi, seseorang harus bisa memperhatikan intonasi suara dengan baik agar presentasi yang dilakukannya menjadi lebih menarik dan bisa dipahami oleh audiens.

Pengertian Intonasi

Intonasi bisa diartikan sebagai tinggi dan rendahnya nada dalam kalimat yang memberikan penekanan dalam kata tertentu dalam kalimat. Intonasi merupakan lagu kalimat yang dapat mempengaruhi proses dalam berkomunikasi. 

Penggunaan intonasi yang kurang sesuai bisa menyebabkan kesalahpahaman. Alasannya adalah pola intonasi kalimat disesuaikan dengan tujuan dari penyampaian kalimat oleh orang yang berbicara. Istilah intonasi juga seringkali digunakan dalam seni vokal. 

Oleh sebab itu, pengertian intonasi saat berbicara dan olah vokal bisa menjadi berbeda. Intonasi terdiri dari beberapa unsur pembangunnya, yaitu:

  • Volume adalah keras lemahnya suara seseorang.
  • Speech rate adalah cepat atau lambatnya saat bicara.
  • Pitch adalah tinggi rendahnya suara seseorang.
  • Quality adalah berdasarkan emosi.

Jenis-Jenis Intonasi

Intonasi juga bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Inilah beberapa jenis intonasi yang perlu dipahami:

  1. Tekanan Dinamik

Intonasi ini bisa dijelaskan sebagai tekanan keras pada sebuah suku kata. Fungsinya adalah untuk membedakan arti suku kata tertentu. Apabila tekanan keras dipindah tempat, maka berpengaruh pada munculnya perubahan arti.

  1. Tekanan Nada

Peran dari tekanan nada yaitu untuk membedakan arti sebuah kata. Artinya, membaca kalimat dengan suara naik, turun, serta berubah-ubah. Tekanan nada merupakan tinggi rendahnya kata.

  1. Tekanan Tempo

Arti dari tekanan tempo yaitu membuat lambat atau cepat pengucapan. Tekanan tersebut sering dipakai untuk mempertegas apa yang dimaksud. Cara latihannya adalah dengan membaca naskah menggunakan tempo yang berbeda-beda. Hal ini juga dapat melatih tempo yang diinginkan.

Teknik Intonasi

Supaya bisa dipahami oleh audiens, presenter harus bisa berbicara dengan jelas. Namun, sebelum itu tentu presenter juga perlu berlatih. Untuk bisa memiliki intonasi yang bagus saat berbicara, terdapat beberapa teknik yang perlu dilakukan. Berikut ini teknik melatih intonasi dalam berbicara:

  • Tahap pertama. Lakukan dengan tempo lambat, meningkat, dan ke tempo yang lebih cepat.
  • Tahap kedua. Mencoba melakukannya dengan tempo bervariasi.
  • Tahap ketiga. Interval yang dipakai dalam latihan bisa diawali dari interval dekat, lalu meningkat ke interval jauh.
  • Tahap keempat. Berlatih dengan nada natural sampai bisa berjalan dengan baik. Selanjutnya, latihan memakai nada kromatis.
  • Tahap kelima. Jumlah nada yang dipakai dimulai dari nada-nada lainnya. Semakin lama menjadi semakin kecil dan jumlahnya meningkat.
  • Tahap keenam. Mencoba lagu yang sesuai dengan tahap latihan yang sedang dilakukan untuk latihan.

Cara Mengatur Intonasi Suara Saat Presentasi

Audiens tentu tidak tahu dan mungkin tidak peduli dengan persiapan sebelum presentasi. Hal yang diharapkan adalah presenter bisa menyampaikan presentasi yang menarik. Oleh sebab itu, presenter harus mengatur intonasi ketika presentasi.

Ketika presentasi, intonasi sangat perlu untuk diperhatikan. Jelas atau tidaknya pengucapan akan sangat berpengaruh untuk pemahaman audiens. Semakin bagus dan jelas pelafalan maupun intonasi, maka audiens juga lebih cepat dalam memahami materi.

Mengatur intonasi saat presentasi adalah hal yang perlu dilakukan. Intonasi juga menunjukkan kepribadian, minat, dan kepercayaan diri dari seorang presenter. Bagaimana cara mengatur intonasi ketika menjelaskan materi di depan audiens? 

Berikut ini beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatur intonasi suara, yaitu:

  1. Kontras dalam Volume

Ketika berbicara, perhatikan waktu yang tepat untuk melantangkan atau mengeraskan suara. Suara yang lebih lantang biasanya dipakai dalam penegasan suatu hal. Contohnya, ketika ada poin penting yang perlu diingat audiens. 

Presenter perlu mengucapkannya dengan lantang dan tegas, namun tetap sopan. Sementara untuk poin lainnya bisa diucapkan secara biasa dengan volume rendah. Pastikan agar suara tidak terdengar membosankan atau monoton.

  1. Kontras dalam Speech Rate

Saat menjelaskan materi, presenter juga perlu memperhatikan seberapa cepatnya berbicara. Tempo berbicara perlu menyesuaikan situasi maupun kondisi. 

Contohnya, presenter bisa menggunakan tempo yang cepat saat sedang antusias dalam menyampaikan hal yang bukan termasuk hal penting seperti basa-basi atau cerita. Tempo berbicara yang lambat bisa diterapkan saat menyampaikan poin penting dalam presentasi. 

Tujuannya yaitu sebagai pembeda maupun penegas materi. Dengan begitu, secara otomatis audiens akan membedakan hal yang disampaikan dalam pikiran.

  1. Kontras dalam Pitch

Seringkali orang sulit membedakan antara volume dan pitch. Pitch adalah berapa tinggi dan rendahnya suara seseorang ketika berbicara, terutama ketika menyampaikan materi. 

Mengatur pitch dalam presentasi juga dinilai penting supaya audiens tidak merasa jenuh saat mendengarkan bahkan mengantuk. Presenter dapat meninggikan suara di awal presentasi untuk menyapa audiens. 

Dengan cara ini, audiens melihat presenter bersemangat dan tanpa disadari juga akan ikut merasa lebih bersemangat. Audiens juga bisa merasa nyaman saat mendengarkan karena menganggap presenter tidak membosankan. 

Presenter juga bisa merendahkan suara ketika menjelaskan materi presentasi. Hal terpenting adalah bisa mengkondisikan sesuai dengan keadaan. Pastikan untuk tidak terlalu rendah sampai tidak bisa didengar audiens dan jangan terlalu tinggi sampai mengganggu pendengaran.

  1. Kontras dalam Quality

Presenter juga bisa meluapkan emosi dan ekspresi melalui intonasi suara. Intonasi yang ditunjukan ketika berbicara merupakan gambaran dari perasaan. Audiens akan menyadari jika seorang presenter merasa antusias, semangat, gembira, prihatin, atau sedih. 

Hal tersebut termasuk yang disukai oleh audiens. Pasalnya, audiens tidak merasa bosan atau jenuh ketika mendengarkan presenter berbicara di hadapan mereka. Hal ini sangat bergantung dengan seorang presenter yang membawa suasa untuk menjadi lebih santai dan rileks. Penggunaan intonasi yang tidak tepat, tentunya bisa membuat audiens salah paham dengan yang dikatakan.

Fungsi Intonasi

Banyak orang yang menyepelekan intonasi, namun intonasi sangat penting saat presentasi. Bahkan, intonasi juga penting untuk kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan fungsi dari intonasi ketika berbicara:

  1. Membentuk Makna

Intonasi berfungsi dalam membentuk makna kalimat. Hal ini juga bisa memberikan makna atau kesan tertentu dari informasi yang disampaikan oleh seseorang.

  1. Menarik Perhatian

Berbicara menggunakan intonasi juga berfungsi untuk menarik perhatian dari penerima pesan. Adanya variasi nada penekanan kata membuat audiens lebih tertarik untuk mendengarkan.

  1. Mementingkan Suatu Bagian

Intonasi yang ditunjukan dengan nada suara yang berubah maupun penekanan yang berbeda juga digunakan untuk mementingkan suatu bagian yang terdapat dalam kalimat. Biasanya, tandanya adalah penekanan pada sebuah kata. Penekanan juga mempengaruhi pengertian suatu kalimat.

  1. Menimbulkan Suatu Kesan

Fungsi dari intonasi yaitu menimbulkan kesan tertentu. Contohnya kesan gembira, sedih, semangat, dan lainnya.

Intonasi memang sangat diperlukan di dalam presentasi. Penggunaan intonasi bicara yang sesuai juga membuat presentasi lebih menarik dan tidak membosankan. Tidak hanya itu, audiens juga bisa merasa lebih fokus dan paham dengan apa yang disampaikan oleh presenter.