Definisi, Contoh Komunikasi Nonverbal & Pentingnya Komunikasi Nonverbal saat Presentasi

Saat presentasi, tidak hanya komunikasi verbal yang diandalkan tetapi juga komunikasi nonverbal untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Kalimat yang diproduksi dan teks yang tertulis pada slide akan diperkuat oleh kehadiran ekspresi wajah dan gerakan tubuh seorang presenter.

Pengetahuan tentang komunikasi tanpa kata-kata ini sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan presentasi. Agar mengetahui lebih mendalam, Anda perlu menyimak penjelasan berikut.

Definisi Komunikasi Nonverbal

Tanpa disadari, Anda sering menggunakan bahasa tubuh seperti mengetuk-ngetuk jari, tersenyum, menyilangkan lengan di depan dada dan melakukan kontak mata. Semua itu mengandung arti yang dengan sendirinya muncul ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Dapat dikatakan bahwa komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang proses pertukaran pesannya tidak melalui kata-kata. Penyampaian pesan terjadi dengan tindakan yang dapat dilihat oleh lawan bicara.

Tindakan tersebut mengandalkan tubuh manusia mulai dari mata, jari-jari, lengan, bahu, intonasi suara, kepala hingga kaki. Komunikasi yang bersifat nonverbal ini justru mampu menunjukkan emosi seseorang dengan cara yang lebih kuat dibandingkan penggunaan kata-kata.

Ketika presentasi, bahasa tubuh terkadang memainkan emosi audiens lebih intens. Kalimat penuh semangat yang diproduksi oleh presenter dengan dukungan bahasa tubuh yang tepat sangat efektif untuk memengaruhi hati audiens.

Contoh Komunikasi Nonverbal

Selain tersenyum ketika berbicara dengan orang lain, komunikasi yang bersifat nonverbal masih memiliki bentuk lain yang berguna dalam presentasi. Berikut 6 contohnya:

  1. Ekspresi Wajah

Saat berhadapan dengan orang lain, hal yang paling sering diperhatikan pastilah ekspresi wajah. Peran ekspresi wajah sangat krusial untuk menunjukkan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh seseorang.

Misalnya dalam presentasi, audiens dapat merasakan luapan perasaan senang, semangat dan sedih yang dimiliki oleh penyaji materi. Perasaan yang abstrak tersebut dapat tersampaikan dengan jelas berkat ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh penyaji.

  1. Gerakan Tubuh

Contoh selanjutnya adalah gerakan tubuh. Bentuk komunikasi ini diwujudkan dengan memanfaatkan anggota tubuh untuk menyampaikan maksud tertentu. Misalnya menganggukan kepala tanda persetujuan dan mengernyitkan dahi tanda keraguan atau ketidakpastian.

Selama presentasi, gerakan tubuh memainkan peran yang krusial. Jika Anda menjelaskan materi dengan posisi berdiri tegak tanpa menundukkan kepala, maka menunjukkan bahwa Anda sangat optimis dengan apa yang dipaparkan. Alhasil, audiens pun akan teryakinkan.

  1. Gestur Tangan 

Gerakan atau gestur tangan merupakan contoh komunikasi nonverbal yang tidak boleh diremehkan. Selalu ingat bahwa posisi tangan menunjukkan apa yang Anda rasakan dan pikirkan. Gestur tangan wajib diperhatikan ketika membawakan materi dalam sebuah presentasi.

Misalnya ketika sesi tanya jawab dengan audiens. Posisi tangan yang disilangkan di depan dada, diletakkan di atas meja atau ditempelkan ke dagu menunjukkan bahwa Anda antusias dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu audiens.

Namun, posisi tangan yang digunakan untuk menopang dagu menunjukkan tingkat ketertarikan Anda terhadap diskusi tersebut sangat rendah.

  1. Kontak Mata

Kontak mata merupakan contoh komunikasi tanpa kata-kata yang efektif membangun hubungan dengan lawan bicara. Selama berkomunikasi, kontak mata yang Anda lakukan membuat lawan bicara merasa diakui dan dihargai kehadirannya.

Begitupun saat presentasi. Cobalah untuk melakukan kontak mata dengan audiens ketika menjelaskan sesuatu. Anda bisa berpindah dari satu audiens ke audiens lain secara acak untuk membentuk hubungan yang lebih akrab dalam forum tersebut.

  1. Intonasi

Tidak kalah penting, intonasi merupakan contoh komunikasi yang bersifat nonverbal. Menyesuaikan dan menjaga intonasi suara selama berbicara dengan orang lain dapat berpengaruh pada tercapainya tujuan komunikasi tersebut.

Selama presentasi, ketika Anda menyampaikan materi yang berbobot, maka intonasi suara yang rendah dan lembut akan membantu audiens untuk fokus memahami materi tersebut. Sedangkan intonasi yang tinggi dan kuat cocok untuk membakar semangat audiens.

  1. Sentuhan

Tindakan kecil seperti sentuhan ternyata mampu mendatangkan respons positif dari lawan bicara, lo. Sebab, sentuhan lembut menunjukkan keramahan, keakraban dan simpati kepada orang lain.

Sentuhan lembut atau tepukan kecil pada pundak bisa Anda coba ketika mengajak salah satu audiens untuk berbicara. Tindakan tersebut efektif untuk mencairkan suasana yang terasa tegang menjadi lebih hangat. Alhasil, komunikasi pun bisa berjalan tanpa halangan.

Pentingnya Mempelajari Komunikasi Nonverbal saat Presentasi

Sebagai seorang penyaji dalam forum presentasi sangat perlu menguasai komunikasi yang bersifat nonverbal. Pentingnya bentuk komunikasi tersebut dapat Anda pahami melalui 4 poin berikut ini:

  1. Menyampaikan Pesan Lebih Akurat

Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi verbal dan nonverbal saling melengkapi. Maksud yang ingin Anda sampaikan saat presentasi tidak cukup hanya mengandalkan kalimat, tetapi perlu penguat dari ekspresi wajah atau gerakan tubuh.

Audiens akan lebih paham jika Anda menganggap suatu pernyataan salah, sambil menggelengkan kepala atau menggerakkan jari telunjuk ke arah kanan dan kiri.  

  1. Menghemat Waktu

Presentasi memang selalu dibatasi oleh waktu. Untungnya, penggunaan komunikasi nonverbal dapat menghemat waktu sehingga Anda tidak perlu ngos-ngosan menjelaskan panjang lebar.

Alasannya, pesan nonverbal dapat dipahami lebih cepat oleh audiens dibandingkan dengan kalimat yang panjang. Misalnya, gerakan tangan yang menunjuk seseorang kemudian mempersilakan untuk naik ke podium akan dimaknai dengan cepat tanpa harus berkata-kata.

  1. Menunjukan Kredibilitas di Depan Publik

Penting bagi seorang presenter untuk mendapatkan persepsi positif dari audiens agar tidak diremehkan. Selain berpenampilan yang rapi, cara lain untuk menunjukkan bahwa Anda bisa dipercaya adalah dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gestur tubuh.

Jika Anda ingin dilihat sebagai presenter profesional yang kredibel, maka tampilkan postur tubuh tegak, kepala yang lurus menghadap ke audiens, intonasi yang kuat dan gerakan tangan di depan badan. 

  1. Membangun Hubungan yang Efektif dengan Audiens

Dalam sebuah presentasi, penting untuk menghubungkan diri Anda dengan audiens yang hadir. Selain lewat kata-kata yang menyenangkan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh juga diperlukan untuk menciptakan hubungan yang lebih intens.

Bentuk komunikasi nonverbal yang bisa digunakan saat presentasi yakni kontak mata, ekspresi wajah, gestur tangan dan gerakan tubuh. Tindakan tersebut berguna untuk mempercepat penyampaian pesan ke audiens dan menghubungkan Anda dengan audiens selama presentasi.