Pengertian, Tujuan, Contoh Teks Negosiasi & Tips Bernegosiasi

Sebenarnya, negosiasi merupakan suatu kegiatan yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, ada banyak orang yang melakukannya setiap hari. Dalam dunia bisnis, negosiasi juga perlu dipahami dengan baik supaya bisa mendatangkan kesepakatan yang menguntungkan.

Ketika melakukan negosiasi, pihak yang terlibat harus paham tujuan dari negosiasi yang dilakukan. Harapannya agar bisa mendapatkan kesepakatan yang dinilai menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Pengertian Negosiasi

Negosiasi merupakan suatu proses diskusi yang terjadi untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang dapat diterima oleh setiap pihak yang terlibat dalam negosiasi. Dalam kegiatan ini, setiap pihak mencoba merujuk pihak lainnya supaya setuju dengan pandangannya. 

Negosiasi juga dilakukan untuk menghindari pertengkaran maupun perdebatan supaya bisa sepakat. Negosiasi dapat diartikan sebagai interaksi sosial yang dilakukan beberapa pihak untuk mencapai kesepakatan yang dinilai menguntungkan setiap pihak yang terlibat dalam negosiasi.

Tujuan Negosiasi

Tujuan utama dari kegiatan negosiasi yaitu untuk memperoleh kesepakatan yang menguntungkan dan menyelesaikan masalah. Selain itu, memperoleh solusi dari masalah yang dialami oleh pihak yang melakukan negosiasi untuk memperoleh kondisi yang saling menguntungkan. 

Berikut beberapa tujuan dilakukannya negosiasi:

  • Supaya tercapai sebuah kesepakatan dengan persepsi yang sama, saling pengertian, serta persetujuan dari pihak yang melakukan negosiasi.
  • Supaya tercapai penyelesaian maupun jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
  • Mencapai kondisi saling menguntungkan atau win-win solution agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Contoh Teks Negosiasi

Negosiasi juga terjadi dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa contoh negosiasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tawar-menawar harga yang dilakukan pembeli dengan penjual, kesepakatan bisnis, wawancara calon karyawan dan perusahaan, serta aktivitas lainnya. 

Untuk memudahkan praktek negosiasi, bisa juga dipelajari dari contoh teks negosiasi. Negosiasi juga banyak terjadi dalam dunia bisnis yang terjadi antara beberapa pihak. Berikut contoh teks negosiasi untuk bisnis:

Pembukaan

A: “Selamat pagi, Bu. Senang bisa bertemu kembali dan semoga dalam keadaan sehat. Bagaimana dengan penawaran terkait bisnis yang saya berikan kemarin?”

B: “Selamat pagi, Pak. Maaf saya belum sempat membaca. Bagaimana tawaran bisnisnya?”

Penawaran

A: “Begini, saya ingin menawarkan kerja sama untuk pemasokan barang. Kebetulan pemilik toko adalah teman bisnis saya, namun saya hanya punya stok 60%. Saya ingin Ibu bisa membantu tambahan stok 40%, namun melalui perusahaan saya.”

B: “Oh begitu, tapi bagaimana dengan harganya? Apakah saya bisa menagihkan harga normal?”

A: “Wah tolong dibantu potongan harga Bu. Bagaimana jika diberi potongan 20% supaya saya juga mendapatkan untung?”

B: “Kalau potongan 20% masih terlalu besar, saya hanya bisa beri potongan di angka 15% saja.”

Persetujuan

A: “Baik, potongan diskon 15%. Saya buatkan perjanjian yang bisa ditandatangani.”

B: “Baik, setuju. Saya hanya perlu menambah klausa besarnya potongan.”

Penutup

A: “Baik Bu, silakan tanda tangani bagian ini. Saya juga sudah memperbaiki klausa, Terdapat dua berkas, satu untuk Ibu dan satu untuk saya.”

B: “Ya Pak, terima kasih. Senang bekerja sama dengan Bapak.”

A: “Baik terima kasih juga. Senang bisa bernegosiasi dan bekerja sama.”

Tips Bernegosiasi

Untuk proses negosiasi yang dilakukan sehari-hari, misalnya saat menawar suatu barang biasanya tidak membutuhkan tips khusus. Namun, tips bernegosiasi ini biasanya diperlukan oleh pihak-pihak yang akan melakukan kesepakatan bisnis. 

Berikut ini ada beberapa tips bernegosiasi yang bisa diterapkan untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis:

  1. Melakukan Riset Mengenai Pihak Lain

Saat melakukan negosiasi, mungkin terjadi suatu hambatan yang dapat menghalangi proses tersebut. Untuk menghindari serta memperkecil risiko yang bisa terjadi, lebih baik lakukan riset terlebih dahulu.

Ketahui siapa orang yang akan diajak negosiasi, apa yang disukai, bagaimana bisnis berjalan, serta bagaimana budaya kerja yang diinginkan. Selain itu, pahami topik apa yang lebih baik dihindari dan informasi lainnya. 

Dengan melakukan riset dan mengetahui informasi mengenai pihak yang akan diajak negosiasi, tentu akan lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya, ketika akan bernegosiasi dengan orang asing yang terbiasa dengan budaya barat. 

Orang seperti ini biasanya lebih senang pembicaraan yang to the point, tanpa banyak basa-basi. Penting juga untuk datang tepat waktu ketika sudah janji bertemu. Orang asing biasanya menghargai waktu dan menganggap keterlambatan sebagai ketidaksopanan. 

Oleh sebab itu, riset tentang pihak lain sangat penting dilakukan.

  1. Menyampaikan Informasi yang Relevan

Untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan, maka kedua belah pihak perlu menyampaikan informasi tanpa ada yang ditutupi dan harus relevan. Informasi yang lengkap menjadi cara agar orang lain bisa percaya dengan yang disampaikan. 

Tidak hanya itu saja, tujuan dan harapan yang diinginkan juga bisa tersampaikan dengan baik. Walaupun begitu, tidak perlu membuka seluruh informasi rahasia atau informasi strategis bisnis. Cukup informasi yang relevan dengan tujuan dilakukannya negosiasi tersebut.

  1. Menentukan Batas Waktu Negosiasi

Untuk mencapai kesepakatan bernegosiasi mungkin tidak mudah. Negosiasi yang berlarut juga bisa menyita banyak waktu, pikiran, maupun tenaga. Tidak hanya itu, proses negosiasi yang terlalu lama juga akan memakan banyak biaya, misalnya biaya transportasi. 

Mungkin saja kehilangan kesempatan dalam mencari prospek lain karena terlalu fokus dengan negosiasi yang sedang terjadi. Untuk menghindari negosiasi macet, lebih baik tentukan batas waktu untuk negosiasi yang realistis. 

Penentuan batas waktu ini sebenarnya bisa dilihat dari dua hal. Di satu sisi, menentukan batas waktu, negosiasi mungkin bisa berjalan tidak baik. Namun apabila tidak menyampaikan batas waktu, bisa saja proses negosiasi memerlukan waktu lama tanpa kepastian yang jelas. 

Di awal negosiasi, penting untuk menyampaikan mengenai perkiraan target untuk bisa mencapai kesepakatan. Menurut Profesor Universitas California, Don A. Moore, menentukan batas negosiasi bisa memicu tercapainya kesepakatan serta pemikiran kreatif kedua belah pihak. 

Tidak hanya itu, bisa juga menciptakan artificial deadline untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dari pihak lainnya. Contohnya, pihak A memberikan batas waktu tentang tawaran khusus yang hanya berlaku sampai satu minggu kedepan.

Setelah lewat waktu tersebut, maka pihak B tidak bisa memperoleh tawaran khusus tersebut. Hal ini berguna menciptakan scarcity yang memicu pihak lain supaya bisa mengambil keputusan lebih cepat.

  1. Bersikap Profesional

Saat melakukan negosiasi, mungkin saja Anda mengalami perbedaan pendapat atau pihak lain yang terkesan merendahkan. Apabila hal tersebut terjadi, Anda harus bisa untuk tetap bersikap profesional dan selalu fokus dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Jika solusi yang ditawarkan belum bisa diterima, hindari sifat memaksa dan usahakan tidak menanggapi secara emosional.

  1. Membuat Perjanjian atau Kontrak

Setelah mencapai kesepakatan dalam negosiasi yang terjadi adalah pembuatan perjanjian ataupun kontrak tertulis. Sebelum menandatangani perjanjian, biasanya pihak yang terlibat perlu menandatangani MoU atau Memorandum of Understanding. 

Hindari mengandalkan omongan saja tanpa bukti tertulis. Tanpa ada perjanjian tertulis, hasil negosiasi menjadi sia-sia, Mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak apabila ada pihak yang tidak bisa memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan awal. 

Untuk membuat perjanjian yang sesuai, pihak yang bernegosiasi juga dapat membantu pihak yang mengerti bidang hukum. Masing-masing pihak pasti mengharapkan proses negosiasi yang berjalan dengan baik serta bisa mencapai kesepakatan yang sesuai. Oleh sebab itu, berbagai persiapan perlu dilakukan supaya persetujuan dan kesepakatan yang diinginkan bisa terwujud.