Pengertian, Tujuan Presentasi Ilmiah & Cara Menyampaikan Presentasi Ilmiah

Kegiatan presentasi tidak terbatas hanya pada bidang tertentu. Maka dari itu, presentasi memiliki banyak jenis salah satunya yakni presentasi ilmiah. Umumnya, para penyaji materi berasal dari akademisi, praktisi maupun pelajar. Agar mengetahui lebih banyak, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Presentasi Ilmiah dan Tujuannya

Dibandingkan dengan presentasi bisnis atau motivasi diri, jenis presentasi yang bersifat ilmiah tentu berbeda. Sebab, terdapat metode ilmiah yang dijadikan pakem dalam penyusunan dan etika khusus dalam penyampaian hasilnya.

Bisa dikatakan bahwa pengertian presentasi ilmiah adalah jenis presentasi yang memaparkan hasil dari karya ilmiah yang sudah dilakukan sesuai prosedur penelitian. Dengan menggelar presentasi, penyaji dapat mensosialisasikan tentang isi karya ilmiah kepada publik.

Jadi, presentasi yang bersifat ilmiah hanya menyajikan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah, essay dan kertas kerja. Tujuan dari penyampaian presentasi karya ilmiah antara lain:

  • Mengenalkan suatu fenomena yang terjadi pada bidang tertentu sehingga orang lain sadar dan tahu akan hal tersebut;
  • Memberikan solusi atas suatu permasalahan berdasarkan landasan teori, metode dan analisis yang komprehensif serta terstruktur;
  • Membuktikan kebenaran dari suatu fakta sehingga menghilangkan kerancuan yang selama ini muncul;
  • Memberikan informasi dan pengetahuan baru mengenai suatu hal;
  • Membuktikan kapabilitas yang dimiliki oleh seorang akademisi, praktisi maupun pelajar;
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan dan merangsang ide-ide baru yang bisa ditindaklanjuti oleh peneliti lain.

Bagaimana Cara Menyampaikan Presentasi Ilmiah?

Karya ilmiah yang disampaikan saja harus disusun berdasarkan ketentuan, maka cara penyajiannya pun harus dilakukan secara terstruktur. Berikut cara yang umum dilakukan oleh seorang penyaji dalam presentasi karya ilmiah:

  1. Memperkenalkan Diri

Hal mendasar yang wajib dilakukan pertama kali adalah perkenalan. Cara memperkenalkan diri bisa dengan penjelasan singkat atau penjelasan yang disertai dengan menampilkan biodata pada slide presentasi.

Jika Anda sebagai pembicara tunggal, biasanya moderator yang bertugas untuk memperkenalkan diri Anda sambil menayangkan resume singkat. Jika Anda maju bersama tim, maka cukup melakukan perkenalan secara singkat untuk menghemat waktu.

Apa saja yang perlu disampaikan? Informasi yang esensial seperti nama lengkap, asal instansi, jenjang pendidikan, topik penelitian dan judul karya ilmiah.

Selama sesi perkenalan, usahakan untuk melakukan kontak mata yang baik dengan audiens dan tersenyum untuk memberikan kesan ramah.  

  1. Membuka Presentasi dengan Kata-Kata yang Mengesankan

Berlanjut ke tahap berikutnya yakni pembukaan. Cara membuka presentasi ilmiah yang patut dicoba adalah dengan kata-kata yang berkesan. Hal tersebut dapat menarik perhatian audiens secara instan sehingga mereka mendengarkan dengan fokus apa yang Anda akan sampaikan.

Contoh pembukaan yang mengesankan yakni dengan melontarkan fakta-fakta terkait dengan topik penelitian, menunjukkan data terbaru seputar permasalahan yang diteliti atau menceritakan pengalaman unik ketika meneliti.

Apabila presentasi dibatasi oleh waktu, maka gunakan pembukaan yang singkat namun tetap menarik. Misalnya dengan mengutip kata-kata bijak dari tokoh tersohor atau buku yang relevan dengan materi presentasi.

  1. Menyampaikan Latar Belakang dan Fakta yang Mendukung

Setelah berhasil merebut perhatian audiens dengan pembukaan yang keren, maka saatnya Anda masuk ke tahap menjelaskan latar belakang. Setiap permasalahan dalam karya ilmiah, tentu memiliki latar belakang, bukan?

Disarankan untuk tidak memaparkan background terlalu panjang. Anda cukup menampilkan slide berisi poin-poin penting yang disertai dengan penjelasan singkat dari Anda. Jika terlalu panjang, audiens akan kesulitan memahami alasan Anda memilih topik tersebut.

Agar karya ilmiah Anda lebih meyakinkan, maka paparkan juga mengenai fakta-fakta yang mendukung. Tidak perlu semua, cukup beberapa saja yang bisa mewakili. 

  1. Menjelaskan Tujuan dan Manfaat Karya Ilmiah

Selanjutnya, hal lain yang perlu Anda paparkan adalah tujuan dan manfaat. Dalam presentasi yang sifatnya ilmiah, menjelaskan tujuan sangat penting untuk memberikan gambaran tentang apa yang ingin Anda capai dalam penelitian atau studi kasus tertentu.

Tujuan juga memudahkan para audiens untuk memahami arah karya ilmiah yang disajikan kepada mereka. Dalam penyampaian tujuan, Anda boleh hanya menyebutkan poin-poin tanpa penjelasan atau dilengkapi dengan penjelasan pendek.

Selain itu, kebermanfaatan karya ilmiah juga perlu disampaikan saat presentasi. Sebaiknya, sampaikan manfaat secara spesifik, misalnya manfaat untuk kalangan profesi tertentu atau manfaat untuk masyarakat umum.

  1. Memaparkan Poin-Poin Penting dari Hasil Penelitian

Menjelaskan mengenai hasil dari penelitian merupakan bagian terpenting dalam penyampaian presentasi ilmiah. Para audiens pasti menunggu pokok pembahasan dan hasil yang didapat dari analisis yang Anda lakukan.

Dalam memaparkan hasil penelitian, Anda juga perlu menyebutkan teori para ahli yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya sebagai bandingan. Hal tersebut dapat menyediakan pengetahuan tambahan untuk para audiens.

Anda dapat menjelaskan hasil dengan uraian yang detail. Namun sebaiknya, tampilkan juga grafik, tabel, foto atau ilustrasi untuk memudahkan audiens dalam memahami hasil tersebut. Bahkan jika melibatkan video dokumenter pun, Anda perlu menampilkannya saat presentasi.

  1. Menyampaikan Kesimpulan Penelitian

Jika ada pembukaan, pasti ada tahap penutupan. Mengakhiri presentasi terkait karya ilmiah umumnya dilakukan dengan menyampaikan kesimpulan. Dalam penyampaian kesimpulan, cukup tampilkan highlight dari hasil penelitian agar audiens cepat paham.

Anda boleh menambahkan pendapat pribadi maupun saran untuk peneliti lain yang tertarik mendalami topik yang sama. Jangan lupa untuk menyebutkan beberapa referensi utama yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah tersebut. 

  1. Mempersilakan Diskusi

Setelah menutup penyampaian materi, bukan berarti Anda benar-benar mengakhiri presentasi tersebut. Umumnya, saat presentasi yang sifatnya ilmiah, Anda harus membuka sesi diskusi. Tujuannya agar audiens memiliki kesempatan untuk bertanya seputar topik materi.

Tugas Anda cukup mempersilakan audiens untuk mengajukan pertanyaan. Jangan lupa catat agar tidak ada pertanyaan atau saran yang terlewat.

Presentasi ilmiah merupakan jenis presentasi yang tujuannya untuk menjelaskan hasil karya ilmiah. Penyampaian presentasi harus dilakukan secara sistematis agar memudahkan audiens dalam memahami isi materi.