Tips Memilih Topik Presentasi yang Tepat & Menarik

Sebelum melakukan presentasi, menentukan topik menjadi hal pertama yang perlu dilakukan. Sayangnya, hal ini bukanlah hal yang mudah apalagi untuk seorang pemula. Pemilihan topik presentasi dinilai menjadi tantangan besar selain harus mengatasi perasaan takut untuk presentasi.

Topik yang tepat tentu akan berpengaruh dalam keberhasilan suatu presentasi. Tidak hanya itu saja, audiens juga menjadi lebih bersemangat untuk mendengarkan presentasi dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana memilih topik yang tepat.

Pentingnya Topik Presentasi yang Tepat

Pemilihan topik presentasi adalah hal yang sangat penting. Sebelum membuat presentasi, pastikan lagi bahwa topik yang dibawakan jelas. Bayangkan apabila membawa topik yang tidak sesuai di hadapan audiens. Pastinya, audiens akan merasa jenuh, bosan, dan tidak memahami materi. 

Walaupun terdengar sepele, nyatanya pemilihan topik bisa memakan banyak waktu dalam persiapan presentasi. Hal ini juga dikarenakan masalah yang sering terjadi saat pemilihan topik, yaitu:

  • Ada topik yang dirasa menarik. Namun, presenter merasa tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai materi tersebut.
  • Presenter memiliki pengetahuan yang cukup. Namun, khawatir jika ada audiens yang lebih tahu dan lebih pintar.

Topik presentasi merupakan faktor yang menentukan apakah presentasi tersebut menarik untuk audiens atau tidak. Apabila topik tepat, pastikan akan lebih mudah untuk mendapatkan perhatian dari audiens.

Topik presentasi juga memberikan struktur pada informasi penting dengan menyajikannya dalam bentuk atau format yang bisa dipahami. Ada banyak topik yang bisa dipertimbangkan. Walaupun begitu, banyak orang masih merasa bingung dalam memilih topik yang tepat.

Tips Memilih Topik Presentasi yang Menarik

Sebenarnya, ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih topik yang menarik. Walaupun kedengarannya mudah, nyatanya cukup sulit menentukan topik yang tepat sekaligus menarik untuk audiens.

Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan dalam memilih topik presentasi yang menarik:

  1. Presentasi Untuk Memberi

Tanya dulu apa niat melakukan presentasi. Pemilihan topik biasa diawali dari niat presenter yang ingin presentasi untuk memberi atau speak to serve. Hal ini akan membuat presenter lebih fokus dengan kepentingan audiens daripada hanya mengharapkan pujian maupun tepuk tangan saja. 

Pikirkan mengenai inspirasi atau pengetahuan apa yang bisa didapatkan oleh audiens. Niat dan pemikiran tersebut akan membantu dalam menyajikan presentasi yang lebih berkesan dan mengena di hati audiens. 

Hal ini juga bermanfaat dalam membangun kepercayaan diri seorang presenter. Alasan untuk fokus pada kepentingan audien membuat tekanan kepada diri sendiri menjadi berkurang. Presenter menjadi tidak terlalu memusingkan pujian yang bisa didapatkan. 

Hal tersebut juga membuat presenter tidak terlalu gugup dalam mempersiapkan maupun membawakan presentasi. Untuk mengetahui apa yang audiens butuhkan supaya presenter bisa memberikan presentasi yang berkesan adalah dengan bertanya langsung. 

Walaupun begitu, informasi tersebut juga masih bisa diketahui dengan berbagai cara. Lalu, bagaimana caranya memberikan yang audien butuhkan?

  • Kenali demografi maupun psikografis audiens. Cari informasi mengenai rentang usia, jenis pekerjaan, latar belakang pendidikan, dan jenis kelamin. Ketahui masalah apa yang sedang atau sering dihadapi oleh audiens. Selain itu, apa yang selama ini diinginkan oleh audiens.
  • Ketahui tingkat pengetahuan audiens. Jangan sampai memberikan informasi dengan materi yang sudah jelas diketahui oleh audiens. Sesuaikan istilah-istilah yang akan digunakan saat presentasi. Jangan menggunakan istilah yang sulit sampai sulit untuk dipahami.
  1. Ketahui Tujuan

Selanjutnya, temukan tujuan dari membawakan presentasi tersebut. Secara umum maupun dalam konteks bisnis dan dunia kerja, ada dua tujuan presentasi. 

Pertama adalah to inform atau presentasi informatif. Kedua adalah to persuade atau presentasi persuasif. Perbedaan dari kedua jenis tersebut yaitu ada di ‘mengetahui’ dan ‘melakukan’.

  • Jenis presentasi informatif membuat audiens jadi mengetahui suatu informasi atau hal yang sebelumnya belum diketahui oleh mereka.
  • Jenis presentasi persuasif membuat audiens menjadi tergerak untuk melakukan sebuah tindakan yang presenter tersebut ingin audiens lakukan.

Hanya menentukan tujuan umum saja sebenarnya belum cukup. Presenter perlu tahu tujuan spesifik yang diinginkan dari presentasi. Tujuan yang spesifik akan membuat presentasi lebih tepat sasaran. Ada formula yang bisa digunakan untuk mengetahui tujuan spesifik presentasi:

“Audiens akan … setelah mendengar presentasi.”

  • Contoh tujuan untuk presentasi informatif:

“Audiens akan mengetahui mengenai keselamatan kerja ketika bekerja di perusahaan.”

  • Contoh tujuan untuk presentasi persuasif:

“Audiens akan berpartisipasi secara aktif dalam gerakan Jumat Berbagi yang diselenggarakan kantor.”

Kehadiran dari tujuan yang spesifik tentu akan membuat presentasi lebih terarah. Presenter memiliki arah yang jelas dalam memandu presentasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hasil yang diharapkan bisa lebih mudah untuk diwujudkan.

  1. Bicara Tentang Apa yang Diketahui

Dalam memilih topik presentasi, berbicara tentang hal yang diketahui adalah sesuatu yang penting. Audiens bisa fokus dan mau mendengarkan karena percaya bahwa presenter tersebut kredibel dan paham dengan materi presentasi yang diberikan. 

Ada banyak orang yang mau dan rela mengeluarkan uang banyak untuk menghadiri presentasi dengan pemateri yang memang kredibel dengan banyak pengalaman. 

Sementara itu, audiens akan merasa ragu jika ternyata pemateri yang diundang tidak cocok dengan topik yang akan dibawakan. Oleh karena itu, penting untuk memilih topik tentang sesuatu yang pernah dipelajari. 

Bisa saja materi tersebut didapat di bangku kuliah, training, atau buku yang dipelajari. Lebih baik apabila materi tersebut juga didukung dengan pengalaman yang dimiliki. 

Presentasi dengan topik yang dikuasai tentu akan membuat presentasi lebih percaya diri. Selain itu, presentasi yang disampaikan juga bisa terdengar meyakinkan.

  1. Riset Topik yang Akan Dibawakan

Pengetahuan yang dimiliki saat ini mungkin saja sudah cukup dan pantas untuk dipresentasikan. Tetapi agar poin yang disampaikan lebih meyakinkan, dukung menggunakan fakta yang ada atau data penunjang.

Disarankan untuk menyebutkan atau mencantumkan sumber data yang dikutip. Selain untuk menunjang kredibilitas informasi, menyebutkan sumber juga adalah tindakan untuk menghindari plagiarisme. 

Hal ini juga menjadi bentuk penghargaan dan pemberian kredit bagi penyedia sumber data yang digunakan. Misalnya presentasi bisnis di perusahaan dan ingin menampilkan data perbandingan penjualan dengan merk lain. 

Presenter harus bisa mencari informasi dan data yang berhubungan dengan hal tersebut. Cari informasi ke bagian penjualan sebagai sumber yang kredibel. Dengan begitu, informasi mengenai topik yang disampaikan juga menjadi lebih akurat.

  1. Menghargai Audiens

Presentasi bukan berarti menggurui. Oleh karena itu, penting untuk menghormati kecerdasan dari audiens. Fokus utama presentasi lebih baik untuk berbagi, bukan ingin menggurui. Niat presentasi untuk berbagi menjadikan presenter dapat menempatkan diri sejajar dengan audiens. 

Mindset ini membuat presenter bisa menyajikan materi seolah-olah berbagi dengan teman. Hal ini juga membuat presenter bisa cepat terkoneksi dengan audiens. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih mudah diterima.

Selain mempersiapkan mental untuk berbicara di depan audiens, topik presentasi juga harus dipilih dengan baik. Topik yang dikuasai tentu bisa dipelajari dan disampaikan dengan lebih baik. Dengan begitu, audiens juga akan mendapatkan manfaat dari presentasi tersebut.