Cara Menjawab Pertanyaan yang Kita Tidak Tahu dalam Sesi Tanya Jawab Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, maka sesi selanjutnya ialah tanya jawab. Dalam hal ini, kerap kali muncul pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Oleh sebab itu, penting untuk diketahui mengenai cara menjawab pertanyaan yang kita tidak tahu saat presentasi.

Kemungkinan munculnya pertanyaan yang sulit dijawab akan semakin besar ketika peserta dalam sesi tanya jawab jumlahnya banyak. Dengan begitu, mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik merupakan kunci utama dalam presentasi.

Pertanyaan Sulit Dijawab dalam Presentasi

Meski materi telah dikuasai dengan baik, tidak menutup kemungkinan seorang presenter nantinya akan mendapatkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Terlebih jika partisipan dalam diskusi tersebut berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda.

Dengan begitu, maka kemungkinan munculnya pertanyaan dengan sudut pandang keilmuan lain akan bermunculan sehingga presenter tidak bisa menjawabnya. Sebagai salah satu solusi untuk meminimalisir hal ini, kerap kali dilakukan pembatasan jumlah pertanyaan dalam setiap sesi tanya jawab.

Selain itu, pembatasan jumlah pertanyaan tiap-tiap sesi juga berfungsi untuk menjaga efektifitas waktu presentasi agar tidak terlalu larut atau melebihi waktu yang diperkirakan.

Cara Menjawab Pertanyaan yang Kita Tidak Tahu Saat Presentasi

Munculnya pertanyaan sulit dalam sebuah presentasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Sehingga presenter harus benar-benar menguasai materi dengan baik. Bahkan, sebagian presenter juga kerap mencari kemungkinan pertanyaan yang muncul sebelum presentasi dimulai.

Adapun di bawah ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjawab ketika dijumpai pertanyaan yang sulit:

  1. Reframe

Langkah pertama yang bisa dilakukan ketika berjumpa dengan pertanyaan sulit ialah menerapkan langkah reframe. Langkah ini biasa juga disebut sebagai parafrase yang berarti mengungkapkan kembali pertanyaan dengan bahasa sendiri sebelum menjawabnya.

Hal ini secara tidak langsung dapat menegaskan kepada pendengar bahwa presenter memang benar-benar memperhatikan pertanyaan yang disampaikan.

Selain itu, reframe juga bermanfaat untuk melakukan validasi, memberi waktu kepada presenter untuk berpikir serta memunculkan kesempatan untuk mengubah pertanyaan tersebut agar mudah dijawab sesuai dengan materi yang dikuasai oleh presenter.

Dengan parafrase tersebut, maka presenter bisa memperluas pertanyaan tersebut dalam makna yang lebih luas. Dengan begitu, presenter bisa memberikan pertanyaan terkait teori atau permasalahan yang mirip dengan pertanyaan tersebut.

  1. Blame

Blame merupakan langkah menjawab pertanyaan sulit dengan cara memberikan alasan yang tepat secara langsung. Dalam hal ini, presenter bisa memberikan alasan untuk tidak menanggapi pertanyaan tersebut menggunakan alasan akademis, peraturan ataupun hukum yang berlaku.

Jika pertanyaan yang diajukan melanggar aturan maupun hukum, maka presenter dapat menyebutkan terkait kebijakan pelarangan dalam pemberian jawaban tersebut.

Selanjutnya, jika presenter tidak mampu menjawab pertanyaan karena kurangnya informasi, maka alasan akademis bisa digunakan, seperti misalnya masih ingin melakukan penelitian lebih dalam terkait dengan topik dalam pertanyaan tersebut.

Dengan begitu, maka penanya tidak akan lagi mengungkit atau merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan.

  1. Explain

Langkah ketiga yang bisa dilakukan oleh presenter ketika menemukan pertanyaan sulit ialah dengan cara memberikan prinsip atau teori yang jelas. Dalam hal ini, presenter mengungkapkan alasan tidak bisa menjawab pertanyaan secara langsung disertai prinsip dan teori yang relevan.

Seperti misalnya ketika terdapat suatu pertanyaan terkait dengan peraturan atau kebijakan yang tidak dibuat oleh presenter. Sebagai solusinya, maka presenter bisa menyatakan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut tidak dikuasai dan bukan menjadi kewenangannya untuk menjawab.

  1. Melemparkan Pertanyaan Kepada Audiens yang Lain

Melemparkan pertanyaan sulit kepada audiens termasuk salah satu cara jitu yang bisa dicoba ketika menemui pertanyaan sulit. Tidak menutup kemungkinan nantinya audiens bisa menjawabnya sehingga presenter hanya cukup memberikan tambahan jika diperlukan.

Keempat poin di atas merupakan langkah-langkah yang bisa dicoba ketika menghadapi pertanyaan sulit saat presentasi atau sesi tanya jawab dalam diskusi. Disamping hal tersebut, presenter juga bisa menyiapkan beberapa hal sebelum sesi tanya jawab dimulai.

Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Sesi Tanya Jawab

Mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum presentasi dimulai merupakan cara yang harus dilakukan, termasuk salah satunya yakni mempersiapkan beberapa hal sebelum sesi tanya jawab:

  1. Memikirkan atau mencari tahu mengenai pertanyaan yang sekiranya muncul dalam presentasi yang dilakukan. Hal ini biasanya berkaitan dengan materi yang dipresentasikan ataupun teori-teori yang berhubungan dengan materi tersebut.
  2. Melatih kemampuan parafrase ata reframe dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkaya kosa kata dan sering berlatih dalam mengembangkan suatu pernyataan atau pokok pikiran menjadi lebih kompleks
  3. Mempersiapkan segala alasan yang sekiranya mendukung mengapa pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab secara langsung. Alasan tersebut bisa disesuaikan dengan konteks pertanyaan yang diajukan seperti misalnya alasan edukatif, pekerjaan, kebijakan ataupun peraturan yang ada.
  4. Banyak berlatih dalam menyusun suatu kalimat yang jelas, tidak bertele-tele dan mudah dipahami. Hal ini akan bermanfaat ketika presenter memberikan komentar ataupun terhadap pertanyaan sulit yang sekiranya tidak bisa dijawab secara langsung.
  5. Belajar menggunakan intonasi dan gaya bicara yang tepat sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Seperti misalnya jika audiens mengajukan sebuah pertanyaan yang berarti penentangan, maka presenter bisa memberikan komentar dengan gaya bahasa yang tegas dan keras.

Mempersiapkan beberapa hal diatas bisa membantu presenter dalam menjawab atau menanggapi terkait adanya pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Selain itu, menerapkan ketiga langkah yang telah disebutkan di atas juga menjadi salah satu terobosan jitu ketika presenter merasa buntu atau menemukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Dengan demikian, cara menjawab pertanyaan yang kita tidak tahu bisa dilakukan dengan cara menerapkan tiga langkah untuk menjawabnya dibarengi dengan beberapa persiapan sebelum sesi tanya jawab dimulai.